Di akhir pelatihan 3 hari vedha muda berdaya jawa timur, 23 mei 2009, diadakan art show untuk membunuh kejenuhan selama pelatihan dan membuat kenangan terindah yang tak terlupakan. Namun ada yang bilang bahwa art show ini merupakan balas jasa dari peserta untuk panitia yang telah menjadi tuan rumah sekaligus guru yang terbaik, tak mengenal kata lelah. Art show ini didesain seperti malam renungan kebetulan acara pelatihan ini bertepatan juga dengan moment malam renungan aids nusantara 21 mei. Art show ini sebenarnya diadakan dilapangan depan center namun karena beragam pertimbangan maka diadakan didalam center aja. cuaca yang ga pasti, takut ganggu tetangga rumah sampai perhitungan dana. karena kebetulan acara ini hanya cuma disediakan dana tak lebih 200rb.dengan banyak batas dan keterbatasan maka sang kreator, mas budi dan mas galih, mulai memutar otak untuk melayout agar acara ini menarik dan syarat dengan pesan.
Dengan tema together we are solution maka bagaimana dibuat semenarik mungkin, mas budi ngobrol dengan mbak dita bahwa misi mran ini selain untuk mengubah mengubah persepsi masyarakat juga membangun kesadaran kelompok2 masyarakat / LSM yang bergerak dibidang ini untuk tidak saling berseteru rebutan lahan. Seakan-akan odha (orang dengan HIV positif) merupakan lahan komoditi untuk peluang bisnis. SDejak jam 1 siang tim sudah bekerja bahu membahu untuk menciptakan koreografi dan membangun simbol2. Simbol yang muncul yang muncul yaitu bentuk pita merah dimasukkan ke dalam sarang burung sebagai simbol bahwa odha bagai makhluk yang terpenjara. simbol yang kedua yaitu pita merah digantung bersama gantungan pakaian yang sebelumnnya dibungkus dengan kertas minyak.
Setelah semua kawan makan malam pukul 18.00 maka pra mran dibuka dengan nonton film bareng tentang cerita dari Jakarta “perempuan punya cerita” yang berkisah perjuangan perempuan odha dalam mempertahankan anaknya dalam balutan penolakan dari mertua alm. Pasangannya. Kegiatan ini juga dihadiri oleh beberapa sahabat vedha yakita dari LSM lain seperti gaya nusantara, perwakos, eja, bina hati. Mereka mensuport dan menyemarakkan acara ini sehingga MRAN di sini menjadi begitu istimewa. Acara dibuka oleh mas budi dan kemudian dilimpahkan ke cak jimmy untuk pembacaan tiga langkah awal pemulihan diilanjutkan dengan nyanyian bersama lagu lilin2 kecil dan diteruskan dengan pembacaan puisi oleh si nona cantik, ayik, dengan memakai busana seperti kuntilanak.
Pembacaan puisi asyik sangat mempesona pengunjuk dengan suaranya yang ngebas dan serak. Selanjutnya diteruskan oleh permaianan teater menggunakan slide lampu oleh peserta pelatihan yang sekarang telah menjadi anggota keluarga besar vedha muda berdaya jatim.Habis itu terus menerus dengan pembacaan puisi oleh zia muthi amrullah, pembacaan puisi zia dengan gaya bertelanjang dada menandakan bahwa hidup itu penuh dengan perjuangan, keindahan dan keterbukaan. Habis pembacaan puisi dilanjutkan dengan sharing perasaan mulai dari perwakilan LSM sampai dengan anggota VEDHA mulai dari angkatan pertama sampai angkatan yang terakhir. Setelah itu dilanjutkan dengan menyanyikan lagu usah kau lara sendiri dan kemudian dilanjutkan 'lagu kemesraan' sambil berpegangan tangan dipimpin oleh didik dan sisca sambil ditutup acara ini. Sukses selalu buat . Apapun yang terjadi, pasti akan muncul tangan-tangan Tuhan dari rahimmu.
Dengan tema together we are solution maka bagaimana dibuat semenarik mungkin, mas budi ngobrol dengan mbak dita bahwa misi mran ini selain untuk mengubah mengubah persepsi masyarakat juga membangun kesadaran kelompok2 masyarakat / LSM yang bergerak dibidang ini untuk tidak saling berseteru rebutan lahan. Seakan-akan odha (orang dengan HIV positif) merupakan lahan komoditi untuk peluang bisnis. SDejak jam 1 siang tim sudah bekerja bahu membahu untuk menciptakan koreografi dan membangun simbol2. Simbol yang muncul yang muncul yaitu bentuk pita merah dimasukkan ke dalam sarang burung sebagai simbol bahwa odha bagai makhluk yang terpenjara. simbol yang kedua yaitu pita merah digantung bersama gantungan pakaian yang sebelumnnya dibungkus dengan kertas minyak.
Setelah semua kawan makan malam pukul 18.00 maka pra mran dibuka dengan nonton film bareng tentang cerita dari Jakarta “perempuan punya cerita” yang berkisah perjuangan perempuan odha dalam mempertahankan anaknya dalam balutan penolakan dari mertua alm. Pasangannya. Kegiatan ini juga dihadiri oleh beberapa sahabat vedha yakita dari LSM lain seperti gaya nusantara, perwakos, eja, bina hati. Mereka mensuport dan menyemarakkan acara ini sehingga MRAN di sini menjadi begitu istimewa. Acara dibuka oleh mas budi dan kemudian dilimpahkan ke cak jimmy untuk pembacaan tiga langkah awal pemulihan diilanjutkan dengan nyanyian bersama lagu lilin2 kecil dan diteruskan dengan pembacaan puisi oleh si nona cantik, ayik, dengan memakai busana seperti kuntilanak.
Pembacaan puisi asyik sangat mempesona pengunjuk dengan suaranya yang ngebas dan serak. Selanjutnya diteruskan oleh permaianan teater menggunakan slide lampu oleh peserta pelatihan yang sekarang telah menjadi anggota keluarga besar vedha muda berdaya jatim.Habis itu terus menerus dengan pembacaan puisi oleh zia muthi amrullah, pembacaan puisi zia dengan gaya bertelanjang dada menandakan bahwa hidup itu penuh dengan perjuangan, keindahan dan keterbukaan. Habis pembacaan puisi dilanjutkan dengan sharing perasaan mulai dari perwakilan LSM sampai dengan anggota VEDHA mulai dari angkatan pertama sampai angkatan yang terakhir. Setelah itu dilanjutkan dengan menyanyikan lagu usah kau lara sendiri dan kemudian dilanjutkan 'lagu kemesraan' sambil berpegangan tangan dipimpin oleh didik dan sisca sambil ditutup acara ini. Sukses selalu buat . Apapun yang terjadi, pasti akan muncul tangan-tangan Tuhan dari rahimmu.